Jumat, 04 Maret 2011

Emansipasi

Fakta kekuatan dan pengaruh besar wanita atas pria, di satu pihak, dan kesewenangan pria terhadap wanita, di pihak lain, boleh dilihat sebagai semacam ironi relasi wanita dan pria. Seyogyanya, kalau menyadari bahwa wanita adalah makhluk yang memiliki kekuatan dan pengaruh besar dalam kenyataan hidup masyarakat, pria tidak merendahkan dan melecehkan wanita. Justru menghargai wanita sebagai mitra, inspirator dan penasihat yang membantunya menjadi insan yang lebih arif dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, kalau menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang memiliki kekuatan dan pengaruh besar terhadap pria, seorang wanita tak akan menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk membuahkan sikap dan perilaku yang buruk pada pria.

Semestinya wanita dan pria saling melengkapi, saling menyempurnakan, dan saling mendukung dalam kebaikan. Tidak bisa dibilang wanita adalah makhluk yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada pria. Demikian juga sebaliknya. Justru emansipasi (kesederajatan; kesetaraan) wanita dan pria adalah kebenaran hakiki yang harus diyakini dan dipegang teguh. Kebenaran itu merupakan landasan bagi wanita dan pria untuk menjalin relasi sehat yang akan menghasilkan kearifan dan kebaikan optimal dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap pria dan wanita seyogyanya melibatkan diri secara aktif dalam upaya saling mengemansipasikan pasangannya. Ketiadaan emansipasi wanita dan pria merupakan salah satu kendala utama ketidakberesan relasi antar manusia. Dari ketidakberasan relasi itulah lahir berbagai masalah lain yang mengurangi kualitas hidup. Kalau setiap wanita dan pria mengupayakan emansipasi, kebaikan dan kebenaran akan tumbuh subur dan berkembang di tengah kehidupan sehari-hari. Pada gilirannya perdamaian sungguh mekar dan terus terpelihara baik.

Upaya wanita dan pria mewujudkan emansipasi itu, konkretnya bagaimana ? Pendapat indah dan realistik dari John Gray (1994) bisa dipakai menjawab pertanyaan tersebut. Berinspirasikan pendapat Gray, dapat dikatakan, dalam emansipasi itu :
  • Wanita perlu meneguhkan rasa percaya diri pria dan pria perlu meluapkan kepedulian yang hangat buat wanita.
  • Wanita jangan memanipulasi dan terlalu menuntut pria, sementara pria jangan buru-buru mengoreksi wanita sebelum mempertimbangkan dengan jernih. 
  • Wanita perlu menghargai apa yang sudah dilakukan pria buat dirinya dan pria perlu mendengarkan wanita secara sabar dengan akan sehatnya untuk mengkaji perkataan atau pendapat wanita.
  • Sebaiknya, wanita jangan menjadi pengendali sikap dan perilaku pria dan pria jangan menomor duakan wanita.
  • Wanita perlu mengomunikasikan perasaan dan gagasannya kepada pria dengan jelas dan terbuka, sementara pria perlu menghargai ungkapan perasaan wanita dengan penuh pengertian dan mempertimbangkan gagasan wanita dengan budi bening. 
  • Wanita perlu meneguhkan segala sikap dan tindakan yang baik dan benar pada pria, sedangkan pria perlu memberikan rasa aman secara terus-menerus buat wanita.
Sudahkah Anda terlibat dalam upaya mengemansipasikan wanita dan pria ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar