Selasa, 22 Februari 2011

Osteoporosis

DEFINISI

Osteoporosis dikenal oleh masyarakat sebagai kelainan/penyakit pengeroposan tulang. Dalam ilmu kedokteran, Osteoporosis didefinisikan sebagai kelainan sistemik yang progresif yang menyebabkan berkurangnya kekuatan tulang sehingga meningkatkan resiko patah tulang. Kekuatan tulang berkurang bila kepadatan massa tulang (bone mass density) (dinyatakan dengan gram mineral/area) berkurang dan atau penurunan mutu tulang yang ditentukan oleh gangguan arsitektur, pergantian sel, mineralisasi tulang dan akumulasi kerusakan.

Walaupun bersifat menyeluruh (sistemik) namun terdapat beberapa tempat-tempat tertentu yang rawan osteoporosis dan patah tulang, yaitu tulang belakang, sendi paha dan sendi pergelangan tangan.


FAAL TULANG

Kepadatan massa tulang bertumbuh sesuai dengan pertumbuhan seseorang dari usia anak sampai mencapai puncaknya pada sekitar usia 30 tahun, selanjutnya menurun sesuai dengan bertambahnya usia. terdapatpengaruh perbedaan antar jenis kelamin, ras, dll. Pada perempuan, penurunan massa tulan terjadi dengan cepat setelah menopause, (+/- 2-4% per tahun). Pada laki-laki penurunan terjadi secara lebih lambat (+/- 1% per tahun). Pada keadaan tertentu, penurunan massa tulang mungkin lebih cepat.



PENYEBAB DAN AKIBAT OSTEOPOROSIS

Osteoporosis dapat terjadi secara primer dan sekunder. Primer dijumpai pada perempuan pasca menopause dan laki-laki pada usia yang lebih tua. Sekunder disebabkan antara lain oleh obat-obatan.

Akibat osteoporosis, penderita terlihat menjadi bungkuk dan makin pendek, timbul rasa nyeri tulang dan resiko patah tulang sampai kecacatan dan meninggal.





KELOMPOK RESIKO TINGGI

Kelompok dengan resiko tinggi terhadap osteoporosis dan patah tulang adalah perempuan menopause terutama usia >65 tahun, kelainan genetik, kelainan endokrin, kelainan saluran pencernaan, kelainan hematologik, penyakit jaringan ikat, penggunaan obat-obatan, keadaan kurang gizi, berbagai penyakit kronis (antara lain gagal jantung, penyakit ginjal tahap lanjut), alkoholism, kurang olahraga dan kurang beban.

Faktor-faktor resiko yang ada yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin perempuan, ras, riwayat keluarga. Ada pula yang dapat dimodifikasi misalnya, merokok, kurus, menopause dini, alkohol berlebih, gaya hidup sedenter (kurang aktif fisik), diet rendah kalsium dan keadaan umum buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar