Kamis, 17 Februari 2011

IDEALISME ARSITEK

Dalam konteks kerja kreatif arsitek, secara umum idealisme adalah sebuah tindakan yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang benar. Namun kebenaran disini mencakup berbagai pihak yang terkait dalam proses kerja kreatif arsitek.

Seyogyanya idealisme dilihat melalui sudut pandang yang lebih luas mengingat dalam kebanyakan kasus, arsitek tidak harus bekerja sendirian untuk mengerjakan suatu proyek. Dalam kenyataannya arsitek membutuhkan banyak pihak yang dapat dilibatkan dan dapat bekerja dalam satu tim (teamwork) sehingga arsitek tersebut harus bisa mempresentasikan sebuah hasil kerja kreatif yang baik tanpa harus menjelekkan pihak lain yang nantinya akan menghalangi proses kreatif arsitek dalam berkarya.

Setiap proyek memerlukan kerjasama untuk bekerja dalam satu tim yang dimulai dari tim yang paling kecil yaitu antara arsitek dan klien. Memang, gaya serta kreativitas desain bisa sangat bervariasi, begitu juga mereka yang disebut sebagai klien memiliki selera yang sangat beragam. Suatu  karya akan memancarkan pesonanya kalau arsitek dan klien merupakan paduan yang saling mengisi karena tidak setiap arsitek yang baik, bisa sesuai dengan setiap jenis para klien. Untuk itulah arsitek harus mengetahui apakah proyek tersebut membutuhkan kreasinya atau tidak ?

Pada kondisi proyek yang kompleks, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti bergabungnya arsitek lansekap, ahli mekanikal dan elektrikal, desainer interior dan desainer struktur dalam proyek tersebut. Untuk tim yang lebih besar, sangat dibutuhkan pengertian dan disiplin yang tinggi karena masing-masing pihak tidak hanya bertanggung jawab pada scope pekerjaan masing-masing namun tetap harus meng-sinkronkan dengan pekerjaan yang lain dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan jika proyek yang ditangani sudah berjalan selama berbulan-bulan namun sampai saat ini masih banyak yang perlu direvisi dalam arti mengkaitkan antara desain dan pemikiran anggota tim yang satu dengan yang lain, karena memerlukan waktu dan kesabaran. Belum lagi dalam satu proyek yang didalamnya banyak kepentingan terlibat, seperti keinginan klien, keterbatasan budget, arsitek yang ingin berkreasi dalam karyanya dan respek pada peraturan-peraturan yang berlaku. Bertambah lagi kepentingannya jika proyek tersebut adalah bangunan komersial berikut pengelolaan manajemen dari bisnis operator dengan orientasi bisnis dan profit semata. Dengan banyaknya kepentingan, maka akan timbul masalah-masalah yang variatif dan tiak pelak lagi menjadi konflik. Di sinilah dituntut profesionalisme dari idealisme seorang arsitek, seberapa bijak arsitek itu mampu mengelola masalah-masalah yang muncul tanpa harus merugikan pihak satu dengan yang lainnya dalam proyek tersebut.

Mengingat posisi dan scope pekerjaan arsitek yang sangat dominan seringkali arsitek sebagai leader dalam tim desain yang harus meng-cover aspek-aspek yang terkait. Karena semua arsitek yang terlibat dalam satu proyek harus senantiasa berfikir positif terhadap setiap orang yang terlibat. Ini adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk membangun sebuah portofolio yang baik dan positif. Arsitek yang selalu berfikir dan bertindak positif diyakini akan menumbuhkan percaya diri dalam melakukan sesuatu yang berhubungan dengan profesionalisme kerjanya dan menganggap idealisme arsitek adalah bagaimana menciptakan dan merealisasikan suatu karya serta merupakan kesuksesan dari satu proyek, yaitu menyangkut sukses dari berbagai sudut pandang pihak yang terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar